PSSI hrs menggelorakan kembali semangat dan kecintaan masyarakat kita terhadap Sepakbola..dengan memasyarakatkan sepakbola upaya kita untuk membangun industri sepakbola yang lebih kuat,modern dan sehat akan dengan mudah terwujud. Keterlibatan,partisipasi,kritik dan saran harusnya menjadi kebanggan pengurus dan merupakan bagian dari Upaya PSSI untuk memasyarakatkan sepak bola, bahasa sederhananya; Ayo kita semua bicara sepakbola;...Kita tidak ingin lama-lama masyarakat kita masabodoh dan tdk perduli dgn permasalahn sepakbola kita,bisa-bisa sepakbola menjadi olahraga yg punah di negeri ini. Hal ini bisa saja terjadi jika Pengurus selalu anti kritik, Partisipasi masyarakat dilawan dgn ancaman,keributan pertandingan selalu terjadi serta ekses negatif lainya.
Oleh karena itu, PSSI hrs tumbuhkan perhatian dan kepedulian masyarakat kita terhadap sepakbola,biarlah mereka bicara sepuasnya tentang sepak bola kapan dan dimana saja, biarlah mereka mengadakan turnamen,liga,kompetisi sepakbola dimana saja dan kapan saja...biarlah mereka...biarlah mereka menjadi gila bola, mau dia pengusaha, ulama,guru, ketua adat,politisi dan siapa saja.
Oleh karena itu, larangan dan ancaman untuk penyelenggaraan Liga Premier Indonesia merupakan sikap kontra produktif dan anti partisipasi...Seharusnya PSSI mendorong siapa saja untuk bisa berbuat seperti yg dilakukan Arifin Panigoro,bukan melarang dan mengancam..Jika tdk aturannya,PSSI demi kemajuan sepakbola Nasional dpt membuatkan aturanya untuk mendukung LPI...tidak akan salah dan tidak masalah, yang tidak boleh itu, jika LPI mengadakan liga memotong kaki pemain,itu baru dilarang krn menghancurkan sepakbola kita.
LPI tentunya mendorong Idustriliasasi kita semakin cepat terwujud ,iklim kompetisi semakin kuat buat pemain sepak bola, dan tentunya secara ekonomis sangat menguntungkan bagi pemain sepakbola,wasit dan pelatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar